Malam itu. Ketika sedang berjalan-jalan
di sekitar Legian, aku menemukan hal yang sangat tidak biasa di tempatku
tinggal. Orang mabuk yang sedang berjalan-jalan, restoran yang dipenuhi orang
mabuk.
Di Lampung, dunia malam penuh dengan
orang yang saling menyapa dengan santun, orang yang saling membantu.
Mengapa aku jarang menemukan kegiatan sopan santun
yang dilakukan oleh turis asing? Itu bukanlah kultur asli orang-orang pribumi;
yang sangat ramah dan santun.
2 bukti lain kutemukan pada siang yang
cerah di Pantai Kuta. Aku, yang ketika itu sedang berjalan-jalan di sekitar
pantai, tiba-tiba tak sengaja menginjak matras seorang turis asing, lalu turis
asing itu berkata sangat kasar kepadaku. Aku sangat merasa terhina dengan ucapan
turis itu, terlebih aku baru berusia 10 tahun waktu itu. Di restoran McDonald’s
Kuta, tepat di samping mejaku ada seorang turis yang meninggalkan makanan.
Makanan tersebut masih belum dimakan dan masih utuh. Entah kenapa turis itu
meninggalkan makanan tersebut.
Sikap turis, yang aku sebutkan tadi di
atas, memang kebanyakan tidak terlalu baik; walaupun aku menemukan seorang anak
bule yang berasal dari Nevada, AS, yang bersikap sangat ramah dan sopan. Aku,
yang ketika itu sedang berada di tempat pelatihan judo milik saudara temanku,
sangat terkejut dengan keramahannya.
Ternyata tidak semua turis asing yang ada di Bali bersikap tidak baik.
Di seluruh penjuru Bali, aku bertemu
orang-orang lokal, yang semuanya ramah ,terkecuali seorang yang memaksa aku dan
keluargaku untuk menaiki bus yang dimilikinya.
Aku sedih melihat orang-orang lokal kini
mulai terpengaruh sifat orang-orang Barat, khususnya di Jakarta.
Kesimpulannya, orang bule tak semuanya
memiliki kepribadian yang buruk, dan orang lokal tidak semuanya memiliki
kepribadian yang baik.
NB:
Tulisan ini bukan bermaksud untuk menghina siapapun yang ada di dunia ini.
Mohon maaf jika ada yang salah di tulisan ini. Jika ada yang salah, silakan
komen di bawah.
Waww menarik sekali kk ulung bahasan ceritamu ..-ily-
ReplyDeleteSudah bisa melakukan pengamatan dan berani berpendapat, tetapi tidak tinggi hati! Lanjutkan...
ReplyDelete