Sunday, January 19, 2020

Dari Lampung Ke Bali: Asing dan Lokal (Bagian 1)



Malam itu. Ketika sedang berjalan-jalan di sekitar Legian, aku menemukan hal yang sangat tidak biasa di tempatku tinggal. Orang mabuk yang sedang berjalan-jalan, restoran yang dipenuhi orang mabuk.

Di Lampung, dunia malam penuh dengan orang yang saling menyapa dengan santun, orang yang saling membantu.
 Mengapa aku jarang menemukan kegiatan sopan santun yang dilakukan oleh turis asing? Itu bukanlah kultur asli orang-orang pribumi; yang sangat ramah dan santun.

2 bukti lain kutemukan pada siang yang cerah di Pantai Kuta. Aku, yang ketika itu sedang berjalan-jalan di sekitar pantai, tiba-tiba tak sengaja menginjak matras seorang turis asing, lalu turis asing itu berkata sangat kasar kepadaku. Aku sangat merasa terhina dengan ucapan turis itu, terlebih aku baru berusia 10 tahun waktu itu. Di restoran McDonald’s Kuta, tepat di samping mejaku ada seorang turis yang meninggalkan makanan. Makanan tersebut masih belum dimakan dan masih utuh. Entah kenapa turis itu meninggalkan makanan tersebut.

Sikap turis, yang aku sebutkan tadi di atas, memang kebanyakan tidak terlalu baik; walaupun aku menemukan seorang anak bule yang berasal dari Nevada, AS, yang bersikap sangat ramah dan sopan. Aku, yang ketika itu sedang berada di tempat pelatihan judo milik saudara temanku, sangat  terkejut dengan keramahannya. Ternyata tidak semua turis asing yang ada di Bali bersikap tidak baik.

Di seluruh penjuru Bali, aku bertemu orang-orang lokal, yang semuanya ramah ,terkecuali seorang yang memaksa aku dan keluargaku untuk menaiki bus yang dimilikinya.

Aku sedih melihat orang-orang lokal kini mulai terpengaruh sifat orang-orang Barat, khususnya di Jakarta.

Kesimpulannya, orang bule tak semuanya memiliki kepribadian yang buruk, dan orang lokal tidak semuanya memiliki kepribadian yang baik.


NB: Tulisan ini bukan bermaksud untuk menghina siapapun yang ada di dunia ini. Mohon maaf jika ada yang salah di tulisan ini. Jika ada yang salah, silakan komen di bawah.

2 comments:

  1. Waww menarik sekali kk ulung bahasan ceritamu ..-ily-

    ReplyDelete
  2. Sudah bisa melakukan pengamatan dan berani berpendapat, tetapi tidak tinggi hati! Lanjutkan...

    ReplyDelete